Mengapa Manusia Dilarang Menyelam Terlalu Dalam Kedalam Laut?

Mengapa Manusia Dilarang Menyelam Terlalu Dalam Kedalam Laut?

Menyelam terlalu dalam di laut dapat berbahaya karena tubuh manusia tidak dirancang untuk mengelola tekanan air yang semakin besar.

1. Barotrauma 

Bahaya pertama yang dapat terjadi ketika seseorang baru pertama kali melakukan penyelaman dan tidak memperhatikan setiap instruksi adalah barotrauma. 

Hal ini dapat terjadi ketika seseorang melakukan pergerakan naik atau turun yang teralu cepat sambil menahan napas, akan memicu gas pada telinga tengah dan paru-paru mengembang terlalu cepat. 

Kondisi ini dapat terjadi karena adanya kegagalan penyeimbangan pada perbedaan tekanan yang diterima oleh tubuh dan lingkungan sekitarnya terlalu drastis. Sehingga penyelam akan mengalami sakit pada telinga, bahkan akan mengalami kerusakan pada jaringan telinga dan paru-paru. 

2. Emboli Gas Arteri 

Selain Barotrauma, menyelam yang terlalu cepat untuk naik atau turun akan menyebabkan kerusakan pada paru-paru yang mengakibatkan kolaps paru (pneumothoraks).

Dimana kerusakan ini akan menimbulkan gelembung udara bebas dapat masuk ke dalam aliran darah dan penyelam akan merasakan nyeri dada, sulit bernapas, serta neurologis (stroke) yang menjadi tanda-tanda penyelam tekena emboli gas arteri.

3. Keracunan Oksigen 

Bahaya ini dapat terjadi bagi penyelam yang melakukan penyelaman pada kedalaman lebih dari 41 meter dibawah permukaan air. Ketika tubuh berada jauh di bawah laut akan menyerap oksigen tambahan karena adanya tekanan tambahan dari bawah air, seperti nitrogen. 

Bagi kebanyakan penyelam yang sudah terbiasa melakukan penyelaman, mungkin kondisi ini bukan menjadi masalah, tetapi jika melakukan penyelaman ekstrem akan tetap menimbulkan bahaya karena adanya penyerapan oksigen yang sangat signifikan sehingga dapat berubah menjadi racun bagi tubuh. 

4. Dekompresi 

Penyakit dekompresi merupakan sebuah kondisi medis yang akan terjadi karena adanya akumulasi nitrogen yang sudah terlarut di dalam tubuh setelah penyelaman lama dan akan membentuk gelembung udara yang mampu menyebabkan aliran darah serta sistem saraf tersumbat. 

Namun, kondisi ini dapat terjadi tergantung  pada jumlah nitrogen yang dihirup dan lokasi penyelam. Karena dekompresi penyelam akan merasakan sakit sendi, ruam kulit yang bisa menjadi mati rasa, kelumpuhan, bahkan kematian.

5. Hipotermia 

Hipotermia adalah suatu kondisi yang akan dirasakan seseorang yang tidak mampu mengembalikan suhu panas tubuh karena adanya perubahan suhu yang terlalu cepat. Sehingga ketika penyelam merasakan tubuh menjadi menggigil, ada baiknya untuk mengakhiri penyelaman. Karena tubuh yang menggigil adalah kondisi pertama yang menjadi respon tubuh terhadap penurunan suhu tubuh dan menjadi gejala awal akan mengalami hipotermia. Kondisi juga akan menyebabkan jantung, sistem saraf, dan organ tubuh lainnya tidak dapat bekerja secara optimal.  

6. Tinnitus (Telinga Berdengung) 

Penyelam yang mengalami tinnitus akan merasakan telinga yang secara terus menerus berdengung, sakit kepala, dan masalah telinga lainnya. Hal ini dapat terjadi karena penyelam yang turun ke dasar laut akan merasakan sebuah tekanan yang menimbulkan rasa sakit di kepala dan telinga. 

Kondisi ini akan dialami oleh penyelam yang tidak melakukan penyelaman dengan hati-hati dan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Karena setiap penyelam harus dituntut untuk bisa melakukan penyesuaian tekanan. Jika penyelam melakukan dengan benar dapat menahan peningkatan tekanan tanpa adanya masalah.