6 Topik Pertanyaan yang Seharusnya Tidak Ditanyakan ke Orang yang Baru Kenal, Dianggap Wajar Tapi Tidak Sopan
Membangun percakapan dengan orang baru bisa menjadi hal yang menyenangkan dan bermanfaat.
Namun, penting untuk berhati-hati dalam memilih topik pembicaraan, terutama saat baru mengenal seseorang.
Ada beberapa pertanyaan yang sebaiknya dihindari karena dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman atau tersinggung.
Berikut ini adalah topik-topik yang seharusnya dihindari saat memulai perbincangan dengan orang yang baru dikenal.
1. Topik pertanyaan terkait status hubungan seseorang
Jika tidak tahu pasti hubungan seperti apa yang dimiliki orang-orang yang baru dikenal, sebaiknya jangan coba-coba menebak dan mengutarakan pertanyaan.
Orang suka bercerita tentang hubungan mereka sendiri dan hubungan orang lain. Tidak perlu ditanyakan, kita hanya perlu mengetahuinya jika lawan bicara bercerita.
Namun, jika lawan bicara langsung membagikan status hubungannya, sebaiknya tidak menanyakan sudah berapa lama mereka bertemu dan apakah mereka
sudah menikah atau belum.
Hindari pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini:
“Itu anakmu?”
“Kalian punya hubungan keluarga?”
"Sudah menikah?"
"Sudah berapa lama menikah?"
2. Topik pertanyaan terkait keluarga
Pertanyaan tentang anak dapat mengganggu pasangan yang tidak memiliki anak.
Pertanyaan topik ini akan membuat perasaan kacau bagi mereka yang telah berusaha untuk memperoleh keturunan.
Selain itu, topik kehamilan mungkin terkesan menyinggung atau mengisyaratkan kelebihan berat badan.
Hindari pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini:
"Sudah punya anak?"
"Baru hamil ya?" atau "Sudah berapa bulan hamil?"
“Kamu mau nambah bayi laki-laki atau perempuan?”
Jika lawan bicara datang bersama anak-anak, lebih baik tanyakan minat atau kesukaan mereka.
Jika hanya nampak sepasang laki-laki dan perempuan, lebih baik cari topik yang lebih netral untuk percakapan awal.
3. Topik pertanyaan terkait penampilan fisik dan kesehatan
Sangat sedikit orang yang merasa tertarik untuk memberi tahu orang asing tentang penampilan mereka seperti tato, tindikan, dan rambut gimbal.
Sama halnya seperti menanyakan tanda fisik yang nampak menyolok. Kita tidak pernah tahu bagaimana seseorang berusaha damai dengan kondisi fisik dan kesehatan tubuhnya.
Seseorang tidak boleh menyentuh sembarangan bagian tubuh atau benda yang ada pada orang yang baru dikenal.
Menanyakan tentang prosedur kosmetik yang telah dijalani seseorang tidak mengisyaratkan kesopanan.
Hindari pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini:
“Sakit nggak sih ditato/ dioperasi?”
“Ini beneran (sambil menyentuh bagian tubuh)?”
“Di mana kamu melakukan prosedur operasimu?”
"Kok warna kulitmu belang-belang? itu kenapa?"
"Kamu sebenernya sakit apa?"
4. Topik pertanyaan terkait harga
Harga barang-barang bisa menjadi topik tidak nyaman lainnya. Mungkin hanya bertanya tentang harga barang tersebut karena teman baru saja membeli barang yang sama.
Namun lawan bicara mungkin mengira sedang mencoba menilai status keuangan dan kemampuan mereka untuk membeli pembelian tertentu.
5. Topik pertanyaan terkait umur
Menanyakan umur seseorang yang baru dikenal bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Umur menyangkut ranah pribadi yang tidak perlu diketahui orang asing.
Umur diperlukan untuk keperluan seperti penanganan medis, keperluan pencatatan sipil. Namun, jangan pernah menanyakan hal tersebut jika hanya sekedar usil dan tidak memiliki kepentingan apapun.
6. Topik pertanyaan terkait pencapaian seseorang
Tidak pernah ada yang mengetahui mengenai bagaimana seseorang berusaha dan berjuang dengan hidup yang dimiliki.
Hindari menanyakan pertanyaan-pertanyaan menyangkut pencapaian hidup seseorang, terlebih terhadap orang yang baru dikenal.
Pertanyaan mengenai pencapaian seseorang bisa sangat sensitif, pertanyaan ini bisa disangka sebagai bentuk mengukur status sosial orang.
Hindari pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini:
"Sudah kerja?"
"Kerja dimana?"
"Kapan lulus kuliah?"
"Kamu sudah punya berapa mobil dari hasil kerjamu?"
Kecakapan memulai pembicaraan memang dibutuhkan setiap orang untuk menghormati seseorang yang lain.
Pembicaraan yang menyenangkan bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan ringan yang tidak menyangkut hal-hal pribadi seseorang.